Rabu, 22 Oktober 2014

Cahaya Lilin

Ada sepotong roti berselai kacang di depanku, dengan
segelas susu kedelai di depannya
dan di tengah kami ada cahaya lilin yang menari jaipong

Aku tahu kesukaannya, segelas susu kedelai, tari jaipong
dan menyediakan sepotong roti berselai kacang buatku

Aku intip dia tersenyum padaku. Aku senyum dia bergerak-gerak resah
Duhai, juwitaku.
sekarang wajahmu tambah sendu dengan pantulan cahaya lilin ini
padahal figura yang baru kubeli kemarin belum sempat kupasangkan
padamu

(Bali)

Related Posts:

  • Tentang SepatuAyah, ayah!  Sepatuku hilang, direnggut, dibuang siang  Aku mau yang baru bukan dari karet ban bikinan ibu  bukan yang melar jika ada matahari  Atau yang buat kakiku kudisan, bisulan bermata nanah  … Read More
  • Penantian Ayahku beranak-pinak di tanah ini mewariskan sisa nasi yang tersangkut di bawah bibir Akhir-akhir ini ayahku batuk anjing mungkin sebentar lagi mati (Bali) … Read More
  • Cahaya LilinAda sepotong roti berselai kacang di depanku, dengan segelas susu kedelai di depannya dan di tengah kami ada cahaya lilin yang menari jaipong Aku tahu kesukaannya, segelas susu kedelai, tari jaipong dan menyediakan sepotong … Read More

0 komentar:

Posting Komentar